Ryan Kharisma 88™

 Print halaman ini

Satu lagi film berformat 3-D siap dirilis ke pasaran. Setelah berbagai film fantasi aksi berformat 3-D seperti Avatar, Class of the Titans, dan Transformer 3, kini film Piranha 3-D siap menyusul. Film besutan Alexandre Aja ini mengandalkan beberapa nama veteran seperti Elisabeth Shue, Richard Dreyfuss, Jerry O'Connell dan Christopher Lloyd. Dan memadukannya dengan aktor masa kini yang cukup dikenal publik seperti Ving Rhames, Dina Meyer, Ricardo Chavira dan Eli Roth....(selanjutnya klik read more di bawah)....


Piranha 3-D adalah film remake buatan tahun 1978 berjudul Piranha. Penulisan naskahnya dipercayakan kepada Patrick Melton dan Marcus Dunstan yang selama ini dikenal sebagai penulis skenario film horor The Feast dan serial Saw. Plot Pirahan 3-D berpusat pada perikehidupan di danau Victoria, yang dikenal sebagai caldera tempat hidupnya banyak mahluk hidup yang berasal dari jaman prasejarah.

Dikisahkah setiap tanggal 4 Juli, di akhir pekannya, populasi danau Victoria, Arizona melonjak dari 5000 jiwa menjadi 50.000 jiwa, yang didominasi pasangan muda-mudi. Yang hendak merayakan kebebasan mereka dari kesumpekan hiruk pikuk kehidupan kota. Tapi keindahahan danau Victoria yang membius seketika menjadi bencana yang tak terperikan. Setelah patahan di dasar danau menyebabkan jutaan mahluk hidup prasejarah sejenis piranha, dan pemangsa semua jenis makanan mulai meneror kehidupan danau.

Banjir Darah
Kisah selanjutnya, berpusat pada tokoh protagonis Sheriff Julie Forester (Elizabeth Shue), yang dengan segala daya upayanya, berusaha menyelamatkan ribuan orang yang berada di danau Victoria. Kisah kegananasan mahluk prasejarah sejenis piranha, dengan gigi supertajamnya, dan gemar memangsa manusia sebagaimana mahluk karnivora itulah, yang menjadi premis utama Piranha 3-D.

Menurut Alexandre Aja penggarapan film ini menemui tingkat kesulitan yang tidak kecil. Bukan semata faktor teknis seperti menciptakan ikan jenis piranha dengan bantuan teknologi CGI, namun juga menyatukannya dengan setting kondisi kehidupan di danau. Kendala paling besar adalah, penggambaran pembataian piranha kepada 1000 orang lebih pada saat bersamaan di dalam danau. ''Karena Anda harus benar-benar tahu temperatur air danau, agar 1000 orang yang berada di dalamnya, dalam kondisi nyaman selama pengambilan gambar,'' katanya.

Proses syuting Pirahan 3-D telah dimulai sejak Juni 2009 di Bridgewater Channel, danau yang berlokasi di danau Havasu City, Arizona. Dengan menutup semua jalur yang mengarah dan keluar area danau. Serta membanjiri danau dengan darah buatan, untuk mendapatkan efek pembataian seriil mungkin. Dengan demikian, efek teror, dan horor yang diakibatkan keberadaan ikan piranha benar-benar mendekati kenyataan. (G20). (SM)