(Ket:* Jika load game room di atas error, klik "try again")

Daerah: Penduduk Jakarta Rentan Kena Penyakit Berat

print this page Print halaman ini

Tren resiko kesehatan di kota-kota besar, termasuk di DKI Jakarta, agaknya mulai bergeser. Setidaknya, penyakit berat yang diderita penduduk kota besar tidak lagi berasal dari resiko kesehatan tradisional seperti kekurangan nutrisi (gizi buruk), kebersihan dan sanitasi. Akan tetapi lebih banyak disebabkan oleh resiko kesehatan modern seperti kelebihan berat badan, diabetes, kolesterol, dan stroke. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan, sebanyak 60,44 persen orang Indonesia yang tinggal di kota-kota besar, rentan terkena penyakit berat akibat gaya hidup tidak sehat....(selanjutnya klik read more di bawah)....



Khusus di Jakarta, Dinas Kesehatan DKI menyatakan hampir 50 persen warga Jakarta terkena stroke akibat penyakit jantung.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan warga kota Jakarta masih kurang menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya banyak rumah sakit yang melayani pasien-pasien dengan penyakit berat seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, diabetes melitus dan penyakit hati (liver). “Hampir 50 persen, rumah sakit melayani pasien dengan penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan penyakit berat lainnya. Justru jumlahnya lebih banyak daripada pasien demam berdarah,” kata Dien Emmawati di Jakarta, Rabu (31/3).

Rentannya warga Jakarta terkena penyakit berat, pada umumnya diakibatkan gaya hidup tidak sehat. Misalnya karena lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji, melupakan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Tidak hanya itu, cukup banyak jumlah perokok, kurang berolahraga serta peningkatan polusi dan perubahan cuaca turut memengaruhi kesehatan penduduk kota Jakarta.

Sedangkan pakar gizi dan nutrisi, Johanes Chandrawinata membenarkan, tren resiko kesehatan penduduk kota besar, tak terkecuali DKI Jakarta, telah bergeser dari resiko tradisional ke resiko modern. “Kalau dulu banyak yang terkena penyakit akibat malnutrisi, kebersihan atau sanitasi yang buruk. Sekarang penyakit akibat overweight, diabetes, stroke dan kolesterol,” kata Johannes pada acara Peluncuran Minuman Kesehatan Sayuran dan Buah PT Kalbe Farma Tbk, dengan Tipco F&B Company Limited di Jakarta, Rabu (31/3).

Pergeseran tren resiko kesehatan ini disebabkan perubahan gaya hidup dan lingkungan kerja, terutama di negara-negara berkembang dan maju. Johanes mengatakan, 10 kasus kematian tertinggi di kota-kota besar yang berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat antara lain stroke (19,4 persen), diabetes melitus (9,7 persen), hipertensi (7,5 persen), tuberculosis (7,3 persen) dan penyakit jantung iskemik (6,5 persen). Kemudian tumor ganas (5,8 persen), penyakit hati (5,5 persen), usus buntu (5,3 persen), penyakit jantung lain (5,1 persen) dan penyakit saluran napas bawah kronik (4,7 persen).

Timbulnya penyakit tersebut lebih disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Konsumsi makanan tidak sehat juga mengakibatkan penderita obesitas meningkat dari 12,7 persen menjadi 18,3 persen di tahun 2010. Juga meningkatkan penderita hyperglycemia (kadar gula darah berlebih) dari 7,9 persen menjadi 11,3 persen, serta hyper cholesterol (kolesterol tinggi) dari 6,5 persen menjadi 12,9 persen.

“Gaya hidup tidak sehat juga terlihat dari jumlah orang yang mengonsumsi alkohol dan perokok meningkat. Di kota besar, gaya hidup sibuk sudah mejadi trend sehingga mengakibatkan stres. Tidak cukup tidur karena deadline pekerjaan sehingga mengakibatkan perasaan lelah dan penurunan stamina,” jelasnya. Ditambah, banyak penduduk kota besar kurang berolahraga. Hanya dua persen orang yang berolahraga serius, delapan persen cukup berolahraga dan 31 persen menggunakan tangga daripada elevator, sisanya 59 persen tidak pernah berolahraga.

Karena itu, Johanes menganjurkan agar warga Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia lebih banyak mengasup sayur dan buah untuk menjaga kesehatan. Sebab sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai jenis vitamin, mineral dan berbagai senyawa lainnya yang bersifat melindungi dari penyakit kronis seperti jantung koroner, kegemukan, diabetes, kanker dan stroke. “Kalau enggan memakan sayur dan buah secara langsung, bisa meminum jus buah dan sayuran yang saat ini sudah diedarkan PT Kalbe dan Tipco,” imbaunya.

Untuk meningkatkan kesehatan penduduk kota Jakarta dan kota besar lainnya, Wakil Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Apik Ibrahim mengatakan, perusahaannya wajib berpartisipasi memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat. Karena itu, Kalbe dan Tipco bekerja sama mendistribusikan jus sayuran dan buah dengan nutrisi tinggi. “Kami sangat mendukung berkembangnya gaya hidup sehat di masyarakat perkotaan. Jika masyarakat sehat, maka kota akan sehat. Sehingga perkembangan kesehatan semakin meningkat,” kata Apik.

Chief Executive Officer Tipco, Viwat Limsakdakul mengatakan, peluncuran jus sayuran dan buah-buahan merupakan kerja sama antar dua negara yaitu Thailand dan Indonesia. “Kerja sama untuk meningkatkan kesehatan orang Indonesia merupakan suatu hal yang menggembirakan,” kata pria asal Thailand ini.(BJ)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Daerah: Penduduk Jakarta Rentan Kena Penyakit Berat"

Post a Comment