Ryan Kharisma 88™

 Print halaman ini

Aksi sensasional Hamilton di GP Malaysia tercoreng. Pembalap 25 tahun ini dituduh pelanggaran aturan manuver saat berduel dengan Vitaly Petrov yang membuat dia layak untuk dihukum. Awal tuduhan tersebut berawal dari Hamilton yang start dari posisi 20 berhasil merangsek ke urutan sembilan di lap keenam. Tiga putaran kemudian, juara dunia 2008 yang mencoba untuk kembali memanjat ke papan atas ternyata mendapat perlawanan sengit dari Petrov. Dalam duel itu, Hamilton dituding melakukan pelanggaran dengan membuat manuver seperti gerakan zig-zag sebanyak empat sampai lima kali, tindakan tersebut dianggap sebagai upaya pembalap McLaren Mercedes itu menghalangi Petrov....(selanjutnya klik read more di bawah)....



Padahal menurut aturan yang berlaku, pembalap hanya boleh melakukan satu gerakan bertahan dan baru boleh melakukan itu lagi sebelum garis finis akhir lintasan berhasil dilewati. Insiden ini sudah dilaporkan pada steward dan berujung pada peringatan buat Hamilton. Tapi Renault tak puas dengan putusan tersebut. Melalui bosnya, Eric Boullier, mereka menuntut agar juara dunia Formula 1 2008 itu mendapat hukuman.

"Kami telah menunjukkan opini kami (kepada FIA). Namun, peringatan saja tidak cukup," ujar Boullier geram kepada harian Spanyol, AS yang dikutip Motorsport.

Hal senada juga diutarakan oleh beberapa test driver tim-tim peserta seperti Marc Gene (Ferrari) dan Andy Soucek (Virgin) yang kompak menyebut tindakan Hamilton adalah salah dan pantas mendapat sanksi.

Mantan pembalap Super Aguri, Anthony Davidson juga angkat bicara terkait hal ini. "Saya tidak tahu apa yang Lewis lakukan dengan membuat manuver demikian di sepanjang lintasan. Mungkin dia berpikir sedang bermain dengan Play Station bukan balapan yang sebenarnya," sindir Davidson.(DS)