(Ket:* Jika load game room di atas error, klik "try again")

Inside: Hingga Lebaran, Industri Makanan Tak Naikkan Harga

print this page Print halaman ini

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi Siswaja Lukman mengatakan, pelaku industri makanan dan minuman bertahan tidak menaikkan harga sampai Lebaran meski harga beberapa bahan baku mengalami fluktuasi. "Tentu ini berpengaruh, tapi industri besar masih bisa bertahan karena punya stok bahan baku untuk satu sampai dua bulan ke depan," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (16/7/2010). Menurut Adhi, pelaku industri makanan dan minuman berusaha tidak menaikkan harga sampai Ramadhan dan Idul Fitri yang tahun ini jatuh pada Agustus dan September 2010....(selanjutnya klik read more di bawah)....



Dia berharap cuaca segera membaik sehingga pasokan beberapa bahan baku seperti cabai dan bawang yang saat ini harganya naik akibat gangguan pasokan, kembali normal dalam satu atau dua bulan ke depan.

Namun, dia melanjutkan, jika ketidakstabilan pasokan akibat faktor cuaca terus berlanjut, maka dua atau tiga bulan mendatang pelaku industri terpaksa menaikkan harga.

"Biasanya antara 10 persen sampai 15 persen, tidak bisa lebih dari itu, kalau terlalu besar bisa mempengaruhi penjualan," katanya.

Menurut dia, pasokan sebagian besar bahan baku industri makanan dan minuman berasal dari dalam negeri. Hanya beberapa bahan baku seperti cabai kering, terigu dan tepung telur yang harus diimpor karena belum tersedia di dalam negeri.

Adhi menjelaskan pelaku industri makanan dan minuman biasanya berusaha menekan dampak kenaikan harga bahan baku pada harga produk dengan mengurangi ukuran dan mencari bahan baku alternatif.

"Itu sudah berkali-kali dilakukan jadi sekarang sudah sulit mengurangi ukuran. Bahan baku alternatif juga sedikit. Jadi kalau terus seperti ini mungkin kami terpaksa menaikkan harga," ujarnya.

Faktor lain yang akan memaksa pelaku industri makanan dan minuman menaikkan harga jual produk adalah kenaikan tarif dasar listrik dan sistem penghitungan tarif listrik untuk industri.

"Dalam minggu ini perubahan sistem penghitungan akan diumumkan pemerintah, semoga kenaikan seperti yang semula dijanjikan. Kalau kenaikan terlalu tinggi kenaikan harga tidak bisa ditahan," katanya.

Akhir-akhir ini harga beberapa bahan termasuk cabai merah, bawang, telur dan daging ayam naik.

Harga cabai keriting yang biasanya berkisar Rp 18.000-Rp 20.000, saat ini dijual dengan harga Rp 35.000-Rp 40.000.

Menurut data Kementerian Pertanian per 16 Juli, harga cabai merah di tingkat konsumen pada daerah sentra produksi Rp 25.000 sampai Rp 35.000, harga bawang merah Rp 13.000 sampai Rp 16 .000 dan harga telur ayam ras Rp 10.000 sampai Rp 16.500.
(KOM)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Inside: Hingga Lebaran, Industri Makanan Tak Naikkan Harga"

Post a Comment