(Ket:* Jika load game room di atas error, klik "try again")

Pendidikan: Berbekal Kayu, Dosen Muda UGM Raih Penghargaan Jepang

print this page Print halaman ini

Keanekaragaman kayu tropis yang ada di Indonesia sangat luar biasa. Sayangnya, belum banyak yang bersunguh-sunguh menggali potensi tersebut khususnya untuk keperluan konstruksi. Hal ini memotivasi Ali Awaludin, dosen muda di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM), untuk meneliti perilaku sambungan kayu dengan pembebanan statik dan cyclic seperti gempa. Berkat penelitian dan pemikiran Ali tentang pengaruh gesekan atau friksi pada sambungan kayu dengan alat sambung baut, asosiasi peneliti kayu se-Jepang Japan Wood Resarch Society (JWRS) menjadikan Ali sebagai salah satu dari dua penerima JWRS Progress Award 2009....(selanjutnya klik read more di bawah)....



Penyerahan award dilangsungkan pada 17 Maret 2010 di Miyazaki, Jepang, bertepatan dengan acara pertemuan tahunan ke-60 semua anggota JWRS. Ali saat ini memang tengah melakukan penelitian lanjut sebagai post-doctoral fellow selama dua tahun di Hokkaido University dengan dana penelitian berasal dari Japan Society for the Promotion of Science (JSPS).

“Progress award ini merupakan penghargaan bagi peneliti usia muda yang melalui tulisan-tulisannya telah memberikan pemikiran penting bagi dunia penelitian kayu,” ujar Ali dalam keterangan tertulisnya Jumat (15/7/2010).

Dalam penelitian tersebut, Ali mengatakan, keberadaan gesekan atau friksi pada sambungan kayu (misalnya, alat sambung baut dikencangkan dengan sengaja) memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku sambungan. Hal ini juga telah dibuktikan melalui pengujian statik dan pengujian menggunakan meja getar (shake table). Penelitian itu juga telah diterbitkan dalam Journal Wood Science tahun 2008 silam.

“Di tahun 2008 itu saya juga menulis dua tulisan lain. Tulisan pertama mengenai cara praktis menghitung kekuatan sambungan kayu dengan alat sambung baut yang disertai friksi. Dan yang kedua saya meneliti pengaruh kembang susut kayu selama satu tahun terhadap kekuatan sambungan kayu dengan friksi,” paparnya.

Menurut Ali, redaman friksi (frictional damping) yang diakibatkan oleh gesekan di antara elemen-elemen kayu saat menerima beban cyclic menjadi salah satu tambahan penjelasan atas anggapan umum bahwa konstruksi kayu dapat berperilaku sangat baik saat terjadi gempa. Melalui model rumah log berskala kecil di atas meja getar dia pun melakukan serangkaian pengujian pengaruh redaman friksi terhadap level percepatan getaran yang dapat ditahan oleh model. Kemampuan model rumah log untuk berperilaku satu-kesatuan atau monolith dengan kerusakan minimum dapat ditingkatkan apabila mekanisme gesekan di antara elemen-elemen rumah log tersebut dibuat lebih baik.

“Khusus hasil penelitian ini juga telah kita sosialisasikan pada International Wood Symposium pada Juni tahun lalu di Istambul,” urai Ali Awaludin.

Sebelum memperoleh gelar doktor di Universitas Hokaido, Ali Awaludin telah meraih gelar master di Chulalongkorn University. Ketertarikannya untuk meneliti mengenai perilaku sambungan kayu dengan pembebanan statik dan cyclic seperti gempa ini diwujudkan ketika dia harus bekerja di dua laboratorium, yaitu laboratorium Teknik Kayu Fakultas Pertanian, dan laboratorium Teknik Struktur dan Jembatan Fakultas Teknik Universitas Hokaido.

Pada akhir September ini, Ali akan menyelesaikan kegiatan post-doctoralnya dan kemudian kembali ke UGM untuk melanjutkan dharma baktinya sebagai dosen di Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
(OZ)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Pendidikan: Berbekal Kayu, Dosen Muda UGM Raih Penghargaan Jepang"

Post a Comment